Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harga Bawang Putih Melonjak, Produksi Minim atau Telat Impor?

image-gnews
Menggenjot Produksi Bawang Putih Menuju Swasembada di 2021
Menggenjot Produksi Bawang Putih Menuju Swasembada di 2021
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki pekan pertama di bulan Mei yang bertepatan dengan bulan suci Ramadan ini, masyarakat harus menelan pil pahit karena lonjakan harga bawang putih. Winarsih, salah satu pedagang di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, misalnya.

Baca: Mentan akan Blacklist Importir Bawang Putih yang Mainkan Harga

Perempuan berusia 43 tahun itu terkejut harga jual bawang putih melambung hingga Rp 90 ribu per kilogram. “Kalau biasanya Cuma Rp 45 ribu,” ujarnya ketika ditemui di Pasar Kramat Jati, Sabtu, 4 Mei 2019.

Meski harga melonjak, Winarsih tak langsung meraup untung. Pasalnya, para pembeli langsung mengerem pembelian. Biasanya, dalam sehari Winarsih bisa menjual 4-5 kilogram bawang putih, tapi dengan harga tinggi seperti sekarang, terjual 1 kilogram saja sudah dianggap untung. “Yang beli sedikit. Kebanyakan kaget karena harganya. Kalau pun ada yang beli paling cuma satu-dua ons,” ucap dia.

Kenaikan harga bawang sebetulnya terjadi jauh hari sebelum bulan Ramadan. Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat inflasi pada April 2019 yang mencapai 0,44 persen terutama dipicu oleh lonjakan harga tiket pesawat dan bahan makanan. Dalam hitungan BPS, inflasi April secara tahunan atau yoy mencapai 2,8 persen, sedangkan inflasi tahun kalender selama Januari hingga April tercatat 0,8 persen. 

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan inflasi bulan April tergolong tinggi bila dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya. Khusus harga bawang putih turut menjadi penyumbang inflasi karena secara umum di pasaran, harga bahan makanan tersebut naik dengan rata-rata kenaikan 0,09 persen.

Terus naiknya harga komoditas itu terjadi sejak menjelang Pemilihan Umum 2019 lalu juga diamini oleh pedagang besar bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Sribit. Ia menduga pemicu harga bahan dapur itu melambung tinggi adalah lantaran minimnya stok yang masuk. "Karena barangnya tidak ada. Kemarin stop, satu karung pun tidak ada saya jual," ujarnya.

Winarsih, 43 tahun, pedagang sayur-sayuran di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Sabtu, 4 Mei 2019, mengeluhkan pasokan bawang putih menipis sehingga harna naik tajamsampai 100 persen. Tempo/Adam Prireza

Oleh karena itu, Sribit mempertanyakan langkah pemerintah yang telat menggelontorkan stok bawang putih impor itu ke pasar. Padahal, menurut dia, produk impor itu sudah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok itu sejak beberapa hari lalu. "Kenapa tidak segera dikeluarkan, kenapa baru hari ini menjelang puasa, harusnya bisa dari kemarin."

Pernyataan Sribit menanggapi digelarnya operasi pasar bawang putih oleh Kementerian Pertanian pada Ahad pekan lalu. Operasi pasar dilakukan dengan menggelontorkan empat kontainer bawang putih dengan kapasitas mencapai 30 ton per kontainer dengan harga Rp 25 ribu per kilogram dan ditargetkan harga maksimal sampai ke konsumen Rp 30 ribu per kilogram.

Rencananya, kegiatan ini akan berlangsung terus untuk menjaga harga selama Ramadan. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menargetkan harga bawang putih bisa ditekan ke kisaran harga maksimal Rp 30 ribu per kilogram selama bulan Ramadan. "Kami monitor harian. Kami juga membentuk satuan tugas bersama Kepala Polri untuk menjaga pangan di bulan Ramadan," ujarnya.

Stok bawang putih impor juga sudah disiapkan hampir dua kali lipat selama Ramadan hingga Idul Fitri tahun ini. Adapun jumlah stok yang disiapkan adalah 115 ribu ton, sementara kebutuhannya hanya 50 ribu ton.

Amran juga meminta para pelaku impor bawang putih menjaga harga tetap rendah. "Kami minta seluruh importir harus bertanggung jawab harga turun, dari Rp 46 ribu per kilogram menjadi Rp 25 ribu per kilogram.”

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

9 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya bersiap memulai konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Sri Mulyani mengatakan, realisasi anggaran Pemilu 2024 hingga 29 Februari 2024 sebesar Rp 23,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.


Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

13 jam lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan
Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.


Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

14 jam lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.


Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

18 jam lalu

Febrio N Kacaribu. Feb.ui.ac.id
Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.


Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

1 hari lalu

Ilustrasi petugas bea cukai di bandara. Foto : Bea Cukai
Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?


BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

Suasana arus balik mudik setelah putusan Work From Home (WFH) di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Rabu, 17 April 2024. Aturan WFO dan WFH bagi pegawai ASN usai libur lebaran berlaku pada tanggal 16-17 April 2024. Dalam hal ini, pemerintah mempersilakan pegawai ASN untuk menunda kepulangan dari mudik setelah adanya kebijakan yang berlaku. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.


Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

1 hari lalu

Petugas memeriksa barang bawaan penumpang di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. TEMPO/Subekti.
Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.


Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

1 hari lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak


Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

2 hari lalu

Ilustrasi Bea dan Cukai . TEMPO/Dhemas Reviyanto
Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.


Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

2 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Rapat tersebut membahas mengenai persediaan pangan, stok dan harga pangan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.